Didirikan sebagai perkampungan perikanan pada abad ke-10, Kopenhagen menjadi ibukota Denmark-Norwegia diawal abad ke-15. Di awal abad ke-17, di bawah Christian IV dari Jerman, Kopenhagen berkembang menjadi pusat regional Eropa yang penting, mengkonsolidasikan posisinya sebagai ibukota Denmark dan Norwegia dengan sumber daya dari kedua kerajaan. Berbagai arsitektur megah didirikan dan menjadi tempat atraksi turis hingga hari ini, seperti Børsen (Bursa), Rundetårn (Menara Bundar), Kastil Rosenborg dan Frederiksstaden.
Setelah mengalami efek akibat wabah dan kebakaran pada abad ke-18, kota ini mengalami sebuah periode pembangunan ulang. Hal ini termasuk diantaranya pembangunan distrik prestisius Frederiksstaden dan pendirian beberapa institusi budaya seperti Teater Kerajaan dan Royal Academy of Fine Arts. Setelah menghadapi bencana di awal abad 19 ketika Nelson menyerang armada Dano-Norwegian dan menghancurkan kota, pembangunan ulang pada Zaman Keemasan Denmark membawa tampilan Neoklasik pada tampilan arsitektur kota. Setelah Perang Dunia II, Finger Plan mengembangkan lebih jauh pusat bisnis dan kawasan hunian sepanjang jalur kereta sampai keluar dari pusat kota.
Pada abad ke-21, Kopenhagen semakin berkembang, didukung oleh investasi ke infrastruktur dan institusi yang ada. Kota ini menjadi pusat budaya, ekonomi, dan politik Denmark, juga salah satu pusat keuangan di Eropa Utara dengan adanya Bursa Saham Kopenhagen. Semenjak selesainya Jembatan Øresund, kawasan metropolitan Kopenhagen terhubung dengan provinsi Scania di Swedia, dengan kota terbesarnya Malmö. Marka tanah terkenal di Kopenhagen diantaranya Taman Tivoli, Patung Little Mermaid, Istana Amalienborg dan Christiansborg, Kastil Rosenborg, dan Gereja Frederik. Dapatkan akomodasi dengan harga terbaik hanya di >>> Hotel di Kopenhagen
Komentar
Posting Komentar